TAKZIRAN MALAM JUM’AT
Subuh , jam 04.00 pagi.
Pagi
itu adalah pagi yang sangat segar dan dingin. Dimana aku dan para santri
AT-TAHFIDZ lainya mulai melakukan segala aktivitas. Mulai dari sholat subuh
berjamaah hingga tidur lagi. Pagi itu aku mulai melakukan aktivitas yang tidak
akan pernah ditinggalkan oleh seorang santri, yaitu antri mandi. Yang selalu
dikeluhkan oleh semua santri tetapi paling dirindukan saat dirumah.
“heei..who is inside..? aku into line take a
bath yes..?” (gaya bicara santri saat english language yang ada campur bahasa
jawa nya). Kataku sambil mengetuk pintu kamar mandi.
“yes, this is elisa”. Elisa menjawab
pertanyaanku
“elisa, hurry up please...now finish jam enam
engkok kari sekolahe”. Ucapku dengan bahasa yang campuran.
“yes, i want finish”. Elisa berkata
“ELISAAAA HURRY UP PLEASE INI SUDAH TELAT...”.
balasku sambil berteriak.
Pagi
itu aku gugup sekali dan ingin cepat-cepat mandi karena sudah telat sekolah
akibat bangun kesiangan dan nggak sempat untuk mandi sebelum subuh seperti yang
biasanya aku lakukan setiap hari. Hari ini adalah jadwalku ambil makan dikantin
bersama Nada si partner ambil makan bersamaku. Seperti biasanya dikantin sangat
rame dan antri ambil makan mulai dari anak SMP hingga anak kuliahan, dan
membutuhkan waktu berjam-jam hingga semua kotak terisi dengan nasi dan lauk
pauk. Setelah semua kotak terisi dengan nasi dan lauk pauk aku dan Nada pun
kembali ke kamar untuk makan bersama teman-teman.
“Assalamualaikum hei teman-teman
this is our food finish prepare to it ..lets eat together..” ujarku sambil
memegang keranjang yang berisi kotak-kotak makanan teman-teman kamar aisyah.
“lets guys nanti telat
sekolahnya...sekarang sudah jam setengah 7, setengah jam lagi kita harus sampai
disekolah sebelum gerbang utama ditutup” kata temanku Fina seorang gadis yang
sangat disiplin dan rajin...
“hei fina speak english please..!” rika
menyahut dari kejauhan karena mendengar ucapan fina yang tidak menggunakan
bahasa inggris sembari membawa buku kecil dan bolpoin yang berisi cacatan
anak-anak yang tidak berbahasa inggris. Itulah kebiasaan yang dilakukan oleh
rika karena dia menjadi sie.kebahasaan dipondok.
Setelah
kita makan bersama, kita bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Kriing...kring...kring...kring
Setelah
bel sekolah berbunyi tepat jam 7 pagi, kita semua masuk ke kelas masing-masing
sesuai dengan jurusan yang dipilih. Aku memilih jurusan MIPA. Aku dan semua
teman-teman sangat senang disekolah karena bisa berbicara bebas tidak
menggunakan bahasa inggris lagi. Kelas kami berisi 40 orang yang terdiri dari
perempuan semua, yang setiap harinya mesti rame dengan suara khas kita
cewek-cewek yang cerewet. Meskipun begitu tapi kita tetap menjaga sopan santun
dalam berbicara ala santri. Setelah jam menunjukkan pukul 1 siang, aku dan teman-teman pulang ke asrama
dengan berjalan kaki bareng-bareng yang berjajar-jajar ala santri
ditengah-tengah jalan. Saat aku sampai diasrama aku menyiapkan bebicaraku untuk
speak english.
Kriing...kring...kring...kring
Bel
sholat dhuhur pun telah berbunyi. Aku bergegas untuk ganti baju dan mengantri
wudhu. Dan ahirnya setelah aku ke belakang ternyata sudah rame banget yang
antri wudhu sampai panjang seperti kereta api. Akhirnya aku harus menunggu
sampai antrian terakhir. Tiba-tiba terdengar suara iqomah dari musholla, itu
suara iqomah sholat dhuhur. Sedangkan antrian wudhu belum sampai padaku.
“hei teman-teman cepat dong kalau
wudhu sudah iqomah nih!!!” kataku sambil mengomel.
“sabar dong fisya ini masih antri”
kata temanku sambil menoleh ke arahku.
“hei kalian fisya dan rini speak english
please” ujar sindi si partner rika sie.kebahasaan dari depan pintu kamar sambil
memegang buku kecil dan alat tulis untuk mencatat ucapanku dan rini barusan.
Setelah
aku selesai wudhu aku langsung bergegas pergi ke musholla untuk mengikuti
sholat dhuhur. Dan setelah sampai disana,sholatpun sudah selesai. Hari itupun
tidak hanya aku tetapi banyak teman sekamarku yang ketinggalan sholat dan
alamat akan terkena takziran double sudah tidak sholat sunnah tidak sholat
dhuhur juga.
“fisya,dita,anggi kalian dari mana
kenapa nggak ikut sholat berjama’ah?” teriak anis sie tarbiyah menanyai kami
bertiga.
“itu antri wudhunya panjang banget
sampai ngantri lama jadinya ketinggalan sholat deh” ujarku bersama dita dan
anggi.
“kalian dapat takziran double
yah..siap-siap malam jum at nanti!!” pernyataan anis kepada kami.
Setelah
mendapatkan pernyataan dari anis kalau kita dapat takziran kita langsung
melaksanakan sholat dhuhur berjamaah bertiga. Kemudian kita kembali ke kamar
untuk beraktivitas lain. Aku terbiasa menggunakan aktivitas itu dengan tidur,
karena otak harus butuh istirahat agar tidak kecapekan dan bisa menjalankan
aktivitas lainya dengan fresh.
Kriing...kriing...kriing...kriing
Aku
terbangun ketika mendengar bel sholat ashar berbunyi. Aku langsung bergegas
pergi ke belakang untuk mengambil wudhu cepat-cepat agar tidak ketinggalan
seperti dhuhur tadi. Kemudian aku pergi ke musholla dengan cepat agar bisa
mengumandangkan pujian. Hari ini tepat hari kamis malam jum’at yang seperti
biasa akan dibacakan semua takziran dari setiap sekbid setiap setelah selesai
sholat ashar, yang takziranya akan dilaksanakan setelah dziba’an.
“Dari
sie.tarbiyah satu fisya,tidak sholat sunnah qobliyah dhuhur dan tidak berjamaah
sholat dhuhur...takzirannya membaca al-qur’an 2 juz sambil berdiri di depan
musholla bersama dengan dita dan anggi”
Setelah
mendengar perkataan yang diucapkan oleh anis selaku koordinator sie.tarbiyah,
yang menyebut namaku pertama kali aku langsung kaget karena baru kali ini aku
terkena takziran dari sie.tarbiyah karena antri wudhu yang begitu panjang
seperti kereta api. Setelah dari sie.tarbiyah selanjutnya akan dibacakan
takziran dari sie.kebahasaan.
“I
would like to call the name is get parcel not speak english. One nita get 2
parcel memorize 10 vocabularry and sing a song in front of mosque, two fina get
1 parcel memorize 20 vocabularry, tree rini get 1 parcel memorize 20
vocabularry, four fisya get 2 parcel memorize 10 vocabularry and sing a song in
front of mosque. To nama-nama yang telah saya panggil dimohon untuk
mempersiapkan takzirannya nanti malam ya!! Dan jangan lupa lagunya yang telah
diberikan oleh sie.kebahasaan. And the next language is arabic language,
prepare for your lughotul arabia guys. Hari itu aku mendapat 2 takziran dari
sie.tarbiyah dan kebahasaan. Ini adalah awal dari aku mendapatkan sebuah
takziran karena keteledoran dariku sendiri. Tapi itu semua tidak
dipermasalahkan oleh seorang santri, karena setiap santri pasti mendapatkan
sebuah takziran tidak mungkin kalau tidak mendapatkan itu. Dhawuh abah yai
maimun pendiri pondok pesantren AT-TAHFIDZ bahwa “ jika seorang santri kalau
sudah didalam pondok pesantren tidak mendapatkan takziran maka belum afdhol
dikatakan santri asli”.
Malam, jam 9 setelah dziba’an
Malam
ini aku memulai takziranku dari sie.tarbiyah membaca 2 juz sambil brdiri
didepan musholla putri dengan banyak dilihat oleh semua santri yang tidak
terkena takziran. Dengan berjam-jam berdiri sambil membaca al-qur’an 2 juz,
subhanallah sungguh capeknya berdiri sampai tak terasa akhirnya aku selesai
juga melaksanakan takziran itu. Tapi, belum selesai tinggal 1 lagi takziran
dari sie.kebahasaan. dan ini sungguh memalukan sambil menyanyi ditengah
lapangan dan harus keras sampai terdengar oleh semua santri. Pembina juga ikut
melihat dan sampai direkam dengan handphone dan akan dikirim ke wali santri
masing-masing sebagai peringatan pertama. Aku yang dipanggil pertama oleh anis
untuk menyanyi ditengah lapangan. Aku pun memulai langkahku dari depan musholla
menuju ke arah tengah lapangan untuk memulai nyanyiku dengan jantung yang
berdetak kencang,tanganku yang begitu dingin dan langkahku yang bergetaran.
Akhirnya aku sampai ditengah lapangan dan memulai membuka mulutku.
“
satu...dua...tiga “ aku menghitung didalam hatiku dan mengucap...
“
I never speak english, I never language english, I always get parcel from
english departement” aku menyanyi dengan suara yang lantang sampai semua
santriwati keluar kamar untuk melihatku ditengah lapangan, hingga akhirnya aku
selesai menyanyi yang diulang 3 kali sampai aku diberi tepuk tangan oleh semua
santriwati. Setelah aku menyanyi dilanjut oleh nita yang mendapatkan takziran
sama sepertiku. Dan aku melanjutkan untuk menghafal 10 vocabularry yang setor
ke pembina wali kamar. Book:buku, pen:bolpoin, take a bath:mandi, take a
dumb:buang air besar, praying mat:sajadah, hanger:hanger, basket:keranjang,
bathroom:kamar mandi, pillow:bantal, roof:atap. Setelah selesai aku menghafal
10 vocab aku meminta tanda tangan dari pembina untuk buku pembuktian telah selesai
melaksanakan takziran. Akhirnya aku telah menyelesaikan semua takziranku pada
malam jum’at ini.Aku langsung kembali ke kamar,tidak tau tiba-tiba aku merasa
sangat sedih sekali terkena takziran karena memang baru kali ini aku merasakan
takziran yang begitu memalukan. Aku langsung teringat dengan kedua orang tuaku
karena aku belum bisa membanggakan mereka. Aku teringat dengan perkataan ibuku
kalau aku harus jadi orang baik dan belajar ikhlas melakukan apapun tanpa
mengeluh. Mungkin ini seperti pengalaman ibuku dulu saat masih dipondok,
sehingga ibuku berkata seperti itu kepadaku agar aku tidak menjadi orang
pendendam dan salah dalam melangkah menuju jalan yang benar. Takziran adalah
suatu pelajaran untukku menjadi orang yang lebih baik lagi dalam melakukan
sesuatu yang diridhoi Allah swt. Bagi kalian para santri yang mengira bahwa
takziran adalah hukuman itu salah bahwa yang sebenarnya takziran adalah suatu
pelajaran yang mengingatkan kita dari kesalahan menuju kebenaran. Ikhlaslah
dalam melakukan sesuatu jangan sampai menjadi santri yang pendendam jadilah
santri generasi milenial.
Bangkitlah
santri , bangkitlah negeri , bangkitlah indonesia
Salam
santri nusantara
Selamat
hari santri nasional
TAMAT
Komentar
Posting Komentar